Pages

Sabtu, 01 November 2014

Biografi Superman Is Dead

  
Superman Is Dead atau biasa disebut sebagai SID adalah grup punk rock asal Kuta, Bali. Grup ini digawangi oleh Bobby Cool (vokal),Eka Rock (gitar) dan Jerinx (drum). Penggunaan nama Superman Is Dead sendiri memiliki arti tersendiri bagi ketiga personelnya. Mereka percaya bahwa manusia yang sempurna adalah ilusi belaka dan hanya sebuah imajinasi buatan manusia yang tidak akan pernah ada.
  Awal mula terbentuknya SID (Superman Is Dead) dimotori oleh anggota band heavy metal thunder bernama Ari Astina sering dipanggil Jerinx yang ingin membentuk band baru. Dan drummer band new wave punk diamond clash Budi Sartika yg biasa dipanggil Bobby Kool yang ingin menjadi gitaris dan vokalis. Jerinx dan Bobby bertemu di Kuta Bali . Kedua orang itu kemudian sepakat untuk membentuk sebuah band. Pada saat itu bass masih diisi oleh additional bassist bernama Ajuzt. Band mereka pada awalnya membawakan lagu-lagu dari Green Day. Hari berganti hari datanglah personil baru yang bernama Eka Arsana panggilannya Eka Rock. Eka menjadi resmi sebagai personil SID. Dulu nama bandnya bukan Superman Is Dead tetapi Superman Is Silver Gun. Kemudian karena nama Superman Is Silver Gun kurang cocok bergantilah menjadi Superman Is Dead atau SID.
  Pada awal mula kemunculan, sekitar akhir tahun 1995, SID terpengaruh gaya musik dari band-band asing seperti Green Day dan NOFX. Di kemudian hari, inspirasi musikal SID bergeser ke genre Punk ‘n Roll à la grup musik Supersuckers, Living End dan Social Distortion. Penggemar Superman Is Dead disebut Outsiders bagi yang laki-laki dan Lady Rose bagi yang perempuan.
  SID mencoba membangun citra publik, mereka menggambarkan diri sebagai “Punk Rock a Bali” SID menghasilkan tiga album pertama mereka secara mandiri dengan perjuangan yang sangat luar biasa, SID merilis album lewat indie label skala kecil 1997 “Case 15″, 1999 “Superman is Dead”, 2002 “Bad Bad Bad” (mini album, 6 tracks ).
  Langkah fenomenal SID bisa disebut dimulai pada Agustus 2002 saat menjadi band pembuka Hoobastank di Hard Rock Hotel, Kuta, Bali. Kemudian tengah September ‘02 SID duhai mencengangkan sukses mengobrak-abrik Senayan di acara Puma Street Games. Berlanjut Desember 02 SID digjaya meluluhlantakkan PL Fair. Berikutnya diwawancara oleh MTV Sky, M97 FM, Prambors, dsb, serta masif diekspos oleh hampir seluruh majalah remaja populer nasional. Di Hai edisi tahunan 2002-2003 - bersama Rocket Rockers - SID dimunculkan sebagai The Next Big Thing. Pun oleh MTV Trax SID dinobatkan sebagai band potensial 2003.
 Pada bulan Maret 2003, SID akhirnya menandatangani kontrak dengan Sony-BMG Indonesia setelah negosiasi panjang mengenai hak mereka untuk menyanyikan sebagian besar lagu mereka dalam bahasa Inggris dan mempunyai artistik penuh hak mereka atas ‘image’ yang dibangun. Dengan keputusan itu, mereka menjadi band pertama dari Bali yang menandatangani kerjasama dengan sebuah label rekaman besar di Indonesia, band punk pertama di Indonesia yang mendapatkan eksposur nasional dan promosi dari label besar. Lewat SID sejarah music Punk Rock Indonesia dimulai.
  Beberapa album yang mereka rilis berada di bawah major label Sony antara lain, KUTA ROCK CITY (2003), THE HANGOVER DECADE (2004), dan BLACK MARKET LOVE (2006).
Meski sempat dilanda masalah dengan manajemennya, namun SID mampu bangkit setahun kemudian. Tepatnya pada 2009, SIDmerilis album dengan titel ANGELS AND OUTSIDERS! ini menjagokan single Kuat Kita Bersinar.
  Ada salah satu peristiwa yang sangat berkesan saat bom Bali meledak. Temat kejadian itu rupanya terjadi sekitar 75 M dari rumah mereka, tempat pusat nongkrong anak-anak SID, punk rock butik, bar dan studio latihan yang juga rumah Jrx, tepat di jantung Kuta. Namun kejadian itu tak lantas membuat mereka berhenti, justru makin berkarya dan menjadi sebuah modal semangat bahwa SID terus eksis serta terus menyuarakan perdamaian lewat karya-karyanya. Para personil SID pun dianggap sebagai pembawa suara bagi mereka yang ingin mendapatkan hak kelas social dan juga sebuah icon baru perjuangan dalam kehidupan, terutama bagi mereka anak-anak Punk Rock. SID sukses membuat Bali sebagai rumah bagi para pecinta music Puck Rock baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

0 komentar:

Posting Komentar